Apa Itu Badai Sitokin yang Menyerang Deddy Corbuzier hingga Paru-parunya Rusak Parah?

Supriyanto | 22 Agustus 2021 | 23:59 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Deddy Corbuzier sempat mengalami masa kritis setelah pulih dari Covid-19. Ia mengaku terserang badai sitokin atau cytokine strom, yang mengakibatkan paru-parunya rusak hingga 60 persen.

Namun di saat paru-parunya tak berfungsi normal, oksigen dalam darahnya tidak turun dan stabil di angka 97-99. Deddy mengklaim bahwa itu terjadi karena pola hidup sehat yang dijalani selama ini.

Dibantu dokter Jenderal Lukman Waka RSPAD, Dr Wenny Tan hingga Dr Gunawan, Deddy Corbuzier merasa bersyukur akhirnya pulih dan kembali beraktivitas.

Apa itu badai sitokin?

Badai sitokin menyerang paru-paru yang disebabkan oleh virus corona varian baru yang memiliki nama resmi SARS-CoV-2. Kondisi tersebut dapat menyebabkan efek berbahaya hingga kematian pada pasien Covid-19.

Mahirsyah Wellyan, Penanggungjawab Logistik dan Perbekalan Farmasi RSUP Dr. Kariadi Semarang, menjelaskan badai sitokin merupakan reaksi berlebih sistem kekebalan tubuh.

Sitokin diproduksi sel darah putih saat merespons ketika seseorang terjangkit SARS-CoV-2. Sitokin adalah protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh untuk melakukan berbagai fungsi penting dalam penanda sinyal sel.

Sitokin tersebut lalu bergerak menuju jaringan yang terinfeksi dan berikatan dengan reseptor sel tersebut untuk memicu reaksi peradangan.

“Pada kasus Covid-19, sitokin bergerak menuju jaringan paru-paru untuk melindunginya dari serangan SARS-CoV-2,” jelas Mahirsyah.

Normalnya, sitokin hanya berfungsi sebentar dan akan berhenti saat respons kekebalan tubuh tiba di daerah infeksi. Pada kondisi badai sitokin, sitokin terus mengirimkan sinyal sehingga sel-sel kekebalan tubuh terus berdatangan dan bereaksi di luar kendali.

Akibatknya, paru-paru bisa mengalami peradangan kronis karena sistem kekebalan tubuh berusaha keras membunuh virus.

Peradangan pada paru-paru itu sayangnya bisa terus terjadi meski infeksi sudah selesai. Selama peradangan, sistem imun juga melepas molekul bersifat racun bagi virus dan jaringan paru-paru.

Tanpa penanganan yang tepat, fungsi paru-paru pasien dapat menurun hingga membuat pasien sulit bernapas. Kondisi inilah yang kemudian bisa membuat pasien Covid-19 akhirnya meninggal dunia atau tak bisa bertahan.

(pri)

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait